Pada tanggal 1 Oktober 2024, Pekon Sumber Rejo menggelar kegiatan Rembuk Stunting yang dihadiri oleh berbagai pihak terkait, guna membahas dan mencari solusi untuk menekan angka stunting di wilayah tersebut. Acara ini dihadiri oleh Kepala Pekon Sumber Rejo, Bapak Firli, Camat Pagelaran yang diwakili oleh Penyuluh PMD, Bapak Mat Hapipi, Ketua Badan Hippun Pemekonan (BHP) Bapak Suroto, dan Pendamping Lokal Desa (PLD), Bapak Khozinatul Asror, serta Kader Pembangunan Manusia (KPM).

Sambutan Kepala Pekon Sumber Rejo, Bapak Firli

Dalam sambutannya, Kepala Pekon Sumber Rejo, Bapak Firli, menyampaikan bahwa rembuk stunting ini merupakan langkah penting dalam upaya bersama menekan angka stunting di Pekon Sumber Rejo. Beliau menegaskan bahwa stunting bukan hanya masalah kesehatan, tetapi juga menyangkut masa depan generasi penerus. “Kami berkomitmen untuk bersama-sama menurunkan angka stunting dan berkolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk masyarakat, agar Pekon Sumber Rejo bisa bebas dari stunting,” ujar Bapak Firli. Ia juga mengapresiasi kehadiran semua pihak yang terlibat dalam rembuk ini, serta berharap hasil rembuk akan menghasilkan solusi nyata dan langkah-langkah strategis yang bisa diterapkan.

Sambutan Camat Pagelaran yang Diwakili oleh Penyuluh PMD, Bapak Mat Hapipi

Camat Pagelaran, melalui Penyuluh PMD, Bapak Mat Hapipi, juga memberikan sambutannya. Beliau menyampaikan pentingnya sinergi antara pemerintah daerah dan masyarakat dalam mengatasi permasalahan stunting. “Pemerintah selalu mendukung inisiatif dari pekon untuk mengatasi stunting. Ini merupakan tugas kita bersama, agar anak-anak di daerah ini tumbuh sehat dan kuat,” ucap Bapak Mat Hapipi. Ia juga menekankan pentingnya pemberian edukasi yang berkelanjutan kepada masyarakat tentang gizi dan pola asuh yang baik.

Sambutan Ketua BHP, Bapak Suroto

Ketua BHP, Bapak Suroto, dalam sambutannya juga menekankan pentingnya peran serta masyarakat dalam pencegahan stunting. Menurutnya, keberhasilan program penanganan stunting sangat bergantung pada partisipasi aktif masyarakat. “Kami, dari BHP, mendukung penuh upaya pemerintah pekon dalam penanganan stunting, dan kami siap bekerja sama untuk mensosialisasikan program-program yang dapat membantu meningkatkan kesadaran masyarakat,” ungkapnya.

Sambutan PLD, Bapak Khozinatul Asror

Sebagai Pendamping Lokal Desa, Bapak Khozinatul Asror juga turut memberikan pandangannya terkait upaya penanganan stunting. Beliau menjelaskan pentingnya data yang akurat dan intervensi yang tepat sasaran dalam menangani masalah ini. “Kami selalu mendampingi masyarakat dan siap memberikan arahan serta dukungan agar program-program yang diluncurkan benar-benar bisa memberikan dampak nyata dalam penurunan angka stunting di Pekon Sumber Rejo,” ujarnya.

Laporan KPM tentang Stunting, Wasting, Cating, dan Bumil

Dalam kegiatan ini, Kader Pembangunan Manusia (KPM) juga memberikan laporan terkait situasi terkini mengenai stunting di Pekon Sumber Rejo. Berdasarkan data yang disampaikan, terdapat beberapa kategori yang menjadi fokus perhatian, yakni stunting, wasting, cating (kecacingan), dan ibu hamil (bumil).

• Stunting: Menurut data KPM, pada tahun 2024 terdapat 15 anak balita yang masuk dalam kategori stunting. Meskipun angka ini mengalami penurunan dibanding tahun sebelumnya, namun tetap menjadi perhatian utama.
• Wasting: Angka wasting atau kondisi kurang gizi tercatat sekitar 7 dari jumlah total balita di Pekon Sumber Rejo.
• Catin : dalah singkatan dari calon pengantin. 2 orang CATIN. 
• Bumil (Ibu Hamil): Selain itu, KPM juga melaporkan bahwa terdapat sekitar 7 ibu hamil yang masuk dalam kategori berisiko karena kurangnya asupan gizi yang memadai.
• Bufas ( Ibu Nifas ) terdapat sekitar 8 ibu bufas yang masuk dalam catatan KPM

Penutup

Rembuk Stunting Pekon Sumber Rejo ini diakhiri dengan diskusi interaktif antara pihak pemerintah, KPM, dan masyarakat. Diharapkan, hasil rembuk ini dapat menjadi landasan bagi implementasi program-program yang lebih efektif dalam menekan angka stunting, wasting, dan kecacingan, serta meningkatkan kesehatan ibu hamil di Pekon Sumber Rejo.

Dengan semangat gotong royong dan kerja sama yang kuat antara semua pihak, Pekon Sumber Rejo optimis bisa mengurangi angka stunting dan meningkatkan kualitas hidup generasi mendatang.